Rabu, 30 Juni 2010

Kecanduan Pornografi Adalah Penyakit Otak

Akhir-akhir ini Indonesia digemparkan dengan vidio-vidio porno yang kabarnya mirip dengan beberapa artis lokal. Nah pornografi ini juga bisa kecanduan loh, seorang ahli menyatakan bahwa kecanduan pornografi layaknya kecanduan bahan kimia, yang merupakan penyakit
otak. Kecanduan pornografi adalah kecanduan yang paling sulit untuk diobati, karena kecanduan ini menyerang 'jantung' kemanusiaan. Hal ini karena seksualitas merupakan pendorong utama dari kepentingan manusia.
Kecanduan terjadi ketika otak secara fisik telah menguasai pikiran. Pikiran adalah intelijen yang frustrasi karena kehilangan kontrol. Ini adalah bagian yang menghasilkan perasaan benar atau salah, karena otak secara fisik tidak memiliki konsep benar atau salah. Kecanduan adalah kondisi yang mana secara fisik dan kimia otak memaksa seseorang melakukan suatu perilaku tertentu tanpa adanya keterlibatan pikiran atau hati nurani.

Pada dasarnya, satu-satunya perbedaan antara kecanduan narkoba, seperti heroin atau kokain dengan pornografi adalah cara memasuki sistem. Otak merespons informasi yang diterima melalui mata lebih cepat ketimbang dari sumber lain. Informasi visual diproses lebih cepat daripada informasi indera yang lain, bahkan respons heroin atau kokain sekalipun jauh lebih lambat.
Selain visual, hormon oksitosin juga berperan pada kecanduan pornografi. Oksitosin dapat menciptakan rasa bersatu dan kebersamaan selama berhubungan seksual.
Namun ketika hormon ini dilepaskan melalui hubungan seksual tanpa pasangan seperti cara-cara melihat gambar seksual alias pornografi, penerima oksiton dibiarkan merasa sendirian, depresi, dan bingung, walaupun disertai pelepasan dopamin (hormon pemicu rasa senang).

Pornografi adalah kekuatan oksitosin, yang menyebabkan perasaan kosong dan kebingungan bagi semua orang yang melakukannya. Dan ini membuat kecanduan pornografi sebagai penyakit otak.

3 komentar:

  1. weleh, serem amat yak kl pornografi adalah penyakit otak, hmmm...tp ada bnrnya sih, merespons informasi yang diterima melalui mata lebih cepat ketimbang dari sumber lain. Informasi visual diproses lebih cepat daripada informasi indera yang lain, bahkan respons heroin atau kokain sekalipun jauh lebih lambat...nice post :)

    BalasHapus
  2. bener juga sih, memang kalau kita melihat tu lebih cepat di respon oleh otak...

    BalasHapus
  3. Setuju ane dengan artikelnya, emank benar sich yang dibilang.

    Bang pasang yang name dan url dunk hehehe

    dari http://aguestri.co.cc

    BalasHapus